Wirdateti Wirdateti, Wirdateti
Pusat Penelitian Biologi LIPI, Jl. Raya Jakarta-Bogor, Cibinong 16911

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati

Variasi Genetik pada Rusa Sambar (Rusa unicolor) di Penangkaran, Kabupaten Penajam, Kalimantan Timur Wirdateti, Wirdateti; Brahmantyo, Bram; Semiadi, Gono; Reksodihardjo, Andi
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 15, No 3 (2010): October 2010
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.805 KB) | DOI: 10.24002/biota.v15i3.2602

Abstract

Sambar deer (Rusa unicolor) is the largest Indonesian deer species. The largest population of captivation is located at Penajam district, East Borneo (UPTD). First population was introduced in 1990 with four individuals. The use of molecular marker was aimed to identify and characterise the level of genetic diversity within the UPTD population as well as to identify a possible of botolneck population genetic status. This study discussed the relevance of the result for management purposes of captivation. The results indicated that sambar deer populatin (n=38) had an average genetic distance (d) in population as 0.006 with nucleotide diversity (Ï€) being 0.0159). A total of 43.48% of the population was homogeneous that showed no nucleotide differences among individuals.
Observations on Natural Foods and Nutrition Content of Critically Endangered Turtle (Leucocephalon yuwonoi) in Central Sulawesi Riyanto, Awal; Wirdateti, Wirdateti; Soemarno, Suprayogo
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 11, No 2 (2006): June 2006
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.033 KB) | DOI: 10.24002/biota.v11i2.2623

Abstract

Kura-kura Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) adalah satu dari dua jenis kura-kura endemik Sulawesi dengan penyebaran yang terbatas. Sejauh ini data natural historinya sangat minim, padahal sangat dibutuhkan dalam upaya penangkaran satwa yang berstatus kritis IUCN ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang pakan di alam beserta kandungan nutrisinya. Survei lapangan dilakukan di kawasan Bangkir dari tanggal 23 Mei sampai 5 Juni 2004 dan di Moutong dari tanggal 11 sampai 19 Oktober 2004. Data pakan di alam diperoleh dari analisis sampel feces dan hasil wawancara kepada para pemburu kura-kura beserta pengumpul. Kepastian nama jenis pakan diperoleh dengan melakukan identifikasi sampel tumbuhan pakan di Herbarium Bogoriense. Data kandungan nutrisi diperoleh melalui analisis proksimat sampel pakan yang terkoleksi selama survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 32 jenis tumbuhan yang jadi sumber pakan di alam, variasi kandungan nutrisi yang cukup besar, kandungan lemak rendah berkisar antara 0.74 - 8.33% (2.41+2.03) dari berat kering. Berdasarkan dominansi, keberadaan di habitat (multiple season) dan tingginya kandungan energi diduga kuat bahwa Colocasia esculenta, Limnocharis flava and Ipomoea aquatica merupakan pakan utama di alam.